Senin, 21 Februari 2011

TUNTUNAN SALAM

1. Hakikat Salam

Salah satu dari keindahan ajaran Islam adalah bahwa Islam mengajarkan
kepada setiap pemeluknya untuk mengucapkan salam setiap kali bertemu
dengan saudaranya sesama muslim, baik ketika memasuki rumah atau
memasuki majlis. Salam menurut ajaran Islam pada hakikatnya adalah doa
yang kita panjatkan kepada Allah SWT untuk keselamatan dan
kesejahteraan saudara kita yang kita jumpai.
Bila seorang muslim mengucapkan "Assalaamu 'alaikum wa rohmatulloohi
wa barokaatuh", ini artinya ia mendoakan agar saudaranya itu
mendapatkan keselamatan, rahmat dan barakah dari Allah SWT.
Oleh sebab itu salam tersebut khusus bagi ummat Islam. Dan ummat Islam
dilarang mendoakan keselamatan bagi orang yang bukan muslim,
berdasarkan firman Allah :

Tidaklah pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan
ampun untuk orang-orang musyrik sekalipun mereka itu adalah sanak
kerabatnya setelah nyata bagi mereka bahwasanya orang-orang musyrik itu
adalah penghuni neraka jahannam. [QS. At-Taubah : 113]




2. Keutamaan Salam

Setiap perintah, anjuran atau larangan dari Islam pasti mengandung hikmah
demi kebaikan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Hikmah dari ajaran Islam
itu adakalanya dijelaskan dengan tegas oleh Allah atau Rasul-Nya, ada pula
yang tidak dijelaskan, tetapi kita meyaqininya bahwa semua yang dari Allah
dan Rasul-Nya itu pasti baik.
Salam juga merupakan suatu cara untuk memulihkan hubungan yang tidak
baik antara sesama muslim. Seorang muslim dilarang mendiamkan sesama
muslim lebih dari tiga hari. Dan bila hal yang tidak diinginkan itu terjadi juga,
Islam memberikan suatu cara untuk memperbaikinya, sebagaimana
disebutkan dalam hadits :






Dari Abu Ayyub Al-Anshariy bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Tidak
halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam,
keduanya bertemu lalu yang satu berpaling dan yang lain berpaling juga.
Dan yang paling baik diantara keduanya adalah yang memulai memberi
salam". [HR. Muslim juz 4, hal. 1983]



Adapun hadits tentang keutamaan salam antara lain :


Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash RA, bahwasanya ada seorang laki-laki
bertanya kepada Rasulullah SAW, "(Ya Rasulullah), Islam yang
bagaimanakah yang lebh baik ?". Beliau SAW menjawab, "(Islam yang
paling baik ialah) kamu memberi makan (kepada orang lain) dan
menebarkan salam kepada orang yang sudah kamu kenal maupun orang
yang belum kamu kenal". [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasai dan
Ibnu Majah, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 424]

Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Demi Tuhan
yang diriku berada dalam kekuasaan-Nya, kalian tidak masuk surga
sehingga kalian beriman dan kalian tidak beriman sehingga kalian saling
berkasih-sayang. Maukah aku tunjukkan kepada kalian pada suatu perkara
apabila kalian mengamalkannya kalian akan saling berkasih sayang ?
Tebarkanlah salam diantara kalian !". [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 156, hadits ini
hasan shahih]

Dari Ibnu Zubair RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Akan
menjangkit kepada kalian penyakit ummat-ummat sebelum kalian. Yaitu
kebencian dan kedengkian. Kebencian itu adalah pencukur. Bukan
pencukur rambut, tetapi pencukur agama. Demi Tuhan yang jiwaku ada di
tangan-Nya, kamu sekalian tidak akan masuk surga sehingga kalian
beriman. Dan kalian tidak beriman sehingga saling mencintai. Maukah
kalian kuberitahu sesuatu yang bisa memantapkan kalian pada yang
demikian itu ? Yaitu tebarkanlah salam diantara kalian". [HR. Al-Bazzar
dengan sanad jayyid, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 424]

Dari Syaibah Al-Hujabiy dari pamannya RA, ia berkata, "Ada tiga hal yang
membuatmu tulus mencintai saudaramu, yaitu kamu mengucapkan salam
kepadanya apabila bertemu dengannya, kamu memberi tempat kepadanya
dalam majlis, dan kamu memanggil dengan nama yang paling ia sukai".
[HR. Thabrani, di dalam Al-Ausath, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal.
425]



Dari Al-Baraa' RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Tebarkanlah
salam, niscaya kalian selamat". [HR. Ibnu Hibban di dalam shahihnya,
dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 425]

Dari Abdullah bin 'Amr RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
"Sembahlah Allah yang Maha Rahman, tebarkanlah salam dan berikanlah
makan, niscaya kalian masuk surga". [HR. Tirmidzi dan ia
menshahihkannya. Dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya, lafadh ini baginya,
dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 425]

Dari Abu Syuraih RA, ia berkata, "Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku
sesuatu yang menyebabkan aku masuk surga". Beliau SAW bersabda,
"(Yang menyebabkan kamu masuk surga yaitu) ucapan yang baik,
menebarkan salam dan memberi makan". [HR. Thabrani, Ibnu Hibban di
dalam shahihnya dan Hakim, ia menshahihkannya, dalam Targhib wat
Tarhib juz 3, hal. 425]

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,"Haknya
orang Islam atas orang Islam yang lain ada lima, yaitu : 1. menjawab salam,
2. menjenguk orang sakit, 3. mengantarkan jenazah, 4. mendatangi
undangannya, dan 5. mendoakan orang yang bersin (apabila dia menyebut
Alhamdu lillah)". [HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud, dalam Targhib wat
Tarhib juz 3, hal 426]

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Haqnya orang
Islam atas orang Islam yang lain itu ada enam. Lalu (beliau) ditanya,
"Apasaja enam itu ya Rasulullah ?". Beliau menjawab, "1. Apabila kamu
bertemu dengannya ucapkanlah salam kepadanya, 2. Apabila dia
mengundangmu maka datangilah, 3. Apabila dia minta nasehat kepadamu
maka berilah nasehat, 4. Apabila dia bersin dan memuji Allah maka
doakanlah dia, 5. Apabila dia sakit maka jenguklah, dan 6. Apabila dia
meninggal maka antarkanlah jenazahnya". [HR. Muslim juz 4, hal. 1705]


3. Ucapan Salam Serta Jawabannya

Dari 'Imran bin Hushain, ia berkata : Pernah seorang laki-laki datang
kepada Nabi SAW lalu mengucapkan, "Assalaamu 'alaikum", maka Nabi
SAW menjawabnya, kemudian orang tersebut duduk. Maka Nabi SAW
bersabda, "(Baginya) sepuluh (pahala)". Kemudian orang lain datang dan


mengucapkan, "Assalaamu 'alaikum wa rohmatullooh". Maka Nabi SAW
menjawabnya, lalu orang tersebut duduk. Maka Nabi SAW bersabda,
"(Baginya) dua puluh (pahala)". Kemudian datang seorang laki-laki yang
lain dan mengucapkan, "Assalaamu 'alaikum wa rohmatulloohi wa
barokaatuh". Maka Nabi SAW menjawabnya, lalu orang tersebut duduk.
Maka Nabi SAW bersabda, "(Baginya) tiga puluh (pahala)". [HR. Abu
Dawud, Tirmidzi dan ia menghasankannya, Nasai dan Baihaqi dia juga
menghasankannya, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 428]

Dari Sahl bin Hunaif RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang mengucapkan Assalaamu 'alaikum, dicatat baginya
sepuluh kebaikan. Barangsiapa mengucapkan Assalaamu 'alaikum wa
rahmatullaah, dicatat baginya dua puluh kebaikan. Dan barangsiapa
mengucapkan Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh,
dicatat tiga puluh kebaikan untuknya". [HR. Thabrani, dalam Targhib wat
Tarhib juz 3, hal. 429]
Dari hadits diatas dapatlah diketahui bahwa ucapan salam yang menurut
tuntunan adalah :
a. Assalaamu 'alaikum
b. Assalaamu 'alaikum wa rohmatullooh
c. Assalaamu 'alaikum wa rohmatulloohi wa barokaatuh
Ucapan yang terbaik dan akan mendapatkan pahala yang terbanyak adalah
poin c.
Adapun cara menjawab salam, dianjurkan untuk membalas dengan yang
lebih baik atau paling tidak sepadan, berdasarkan firman Allah :

Dan apabila kamu dihormati dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang
serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. [QS. An-
Nisaa' : 86]
Ayat tersebut memerintahkan kita menjawab salam dengan yang lebih baik
dari yang kita terima. Bila seseorang memberi salam dengan ucapan
Assalaamu 'alaikum, jawaban yang lebih baik adalah wa 'alaikumus
salaam wa rohmatullooh, atau ditambah lagi hingga wa barokaatuh. Atau
paling tidak dengan ucapan wa 'alaikumus salaam.

MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN
(MTA) PUSAT
http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556
Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terjemahkan Blog Ini

Entri Populer